Pendekatan Geografi


Menurut Goodall, sebagaimana yang dikutip oleh Yunus (2007), menyatakan bahwa apapun pengayaan yang diadopsi dan apapun spesialisasi keilmuan yang dilakukan, kajian Geografi harus selalu mengacu pada pada tiga tema utama studi Geografi, yaitu (1) penekanan pada pendekatan keruangan dengan mengangkat ruang sebagai variable (spatial approach); (2) pendekatan pada interrelasi antara hubungan manusia dengan dengan lingkungannya (ecological approach), dan (3) penekanan pada sintesis antara pendekatan spasial dan pendekatan ecological (regional complex approach). Yunus (2007) menjelaskan pendekatan geografi sebagai berikut.

1.      Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan adalah merupakan suatu metode analisis yang menekankan analisisnya pada eksistensi ruang (space) sebagai wadah untuk mengakomodasikan kegiatan manusia dalam menjelaskan fenomena geosfer. Oleh karena objek studi geografi adalah fenomena geosfer, maka segala sesuatu yang terkait dengan objek dalam ruang dapat disoroti dari berbagai matra, antara lain pola (pattern); struktur (structure); proses (process); interaksi (interaction); organisasi dalam system keruangan (organization within the spatial system); asosiasi (association); tendensi atau kecenderungan (tendency or trends); pembendingan (comparation); dan sinergisme keruangan (spatial synergism). Dalam mengaplikasikan pendekatan keruangan, seseorang tidak cukup hanya menyebutnya saja, namun harus secara eksplisit dan jelas menyebutkan tema apa yang akan dianut serta penjelasan mengenai operasionalisasi pendekatannya. Aplikasi analsisis pendekatan keruangan, minimal meliputi sembilan macam dan apabila kesembilan macam tema analisis tersebut harus dilaksanakan maka akan menghabiskan waktu yang lama, tenaga yang banyak, biaya yang besar, penguasaan teknik analisis yang mendalam serta kemantapan keilmuan yang memadai. Masing-masing tema analisis mempunyai spesifikasi sendiri yang terkait dengan spesifikasi objek kajian yang akan dilaksanakan. Salah satu atau gabungan dari beberapa di antaranya sangat dimungkinkan untuk dilaksanakan tanpa mengurang kadar keilmuannya. 

2.      Pendekatan ekologikal
Pendekatan ini mengacu pada kajian ecology, maka terlebih dahulu perlu dipahami  makna dari ekologi tersebut. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keterkaitan antara organisme dengan lingkungannya. Geografi adalah ilmu yang bersifat human oriented sehingga manusia dan kegiatan manusia selalu menjadi focus analisis dalam keterkaitannya dengan lingkungan biotic, abiotik, maupun lingkungan social, ekonomi, dan kulturalnya. Manusia dalam hal ini tidak diartikan sebagai makluk biologis semata, tetapi juga sebagai sosok yang dikaruniai daya cipta, rasa dan karya . Dengan demikian interelasi antara manusia dan lingkungannya akan menjadi tekanan analisis dalam pendekatan ekologi yang dikembangkan dalam disiplin geografi


3.      Pendekatan kompleks wilayah

Pendekatan ini merupakan integrasi dari pendekatan keruangan dan pendekatan ekologis. Pengunaan istilah regional kompleks mengisyaratkan adanya adanya pemahaman yang mendalam tentang property yang ada di suatu wilayah yang bersangkutan dan merupakan kesatuan regional. Kompleksitas gejala menjadi dasar pemahaman utama dari eksistensi wilayah di samping efek internalitas dan eksternalitas dari padanya. Contoh untuk mengendalikan banjir tahunan di Jakarta tidak mungkin dapat ditangani secara internal di dalam kota Jakarta sendiri, tetapi juga harus dianalisis dalam kaitannya dengan daerah lain yang lebih luas. Karena banjir yang terdapat di Jakarta bukan semata-mata disebabkan oleh hal-hal yang terdapat di Jakarta itu sendiri, tetapi juga terkait dengan wilayah di sekitarnya, seperti misalnya Bogor.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pendekatan Geografi"

Posting Komentar