SM-3T BELU MANDI & MINUM AIR KAPUR
TangkalInfo Ini adalah sepotong kisah yang saya alami sewaktu mengikuti program SM3T. Program yang tak asing lagi bagi para guru muda di seantero tanah air Indonesia. Program yang dicetus oleh orang-orang hebat di Dikti ini mengajak guru-guru muda yang memiliki jiwa petualang untuk mengabdikan diri mendidik anak-anak negeri yang ada di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) dengan tujuan memajukan pendidikan di Tanah Air Indonesia.
Menyebut daerah 3T tentu terbayang di kepala kita sebuah daerah yang ekstrem. Sebuah daerah yang serba serba kekurangan. Daerah yang kenikmatan kemerdekaannya belum mencapai 100%. Ada banyak kekurangan yang akan kita dapati bila kita mau menyebutnya satu per satu. Mulai dari jalan yang tak bagus. Listrik tak ada; kadang-kadang ada dan itu pun cahayanya sudah diatur (menyala pukul sekian dan wafatnya pukul sekian!). Sinyal tak ada (kalau ada pun mesti manjat pohon-pohon yang tingi di atas bukit atau gunung yang tinggi pula). Kekurangan air bersih. Transportasi susah. Dan tentunya banyak tantangan yang dihadapi.
Semua kekurangan yang ada di daerah 3T itu akan menjadi sebuah kenangan yang manis bila kita bersedia menjadikannya sebagai sebuah kenangan yang manis. Tak menutup kemungkinan juga semua kekurangan yang ada di daerah 3T itu akan menjadi musibah bagi kita jika kita memikirkan semua kekurangan itu adalah musibah. Itu tergantung pada pribadi masing-masing tentang bagaimana otak kita memikirkan semua kekurangan tersebut. Tetapi bagi saya kekurangan yang ada di daerah 3T itu menjadi sebuah kenangan yang manis. Alasannya, ya karena selama ini saya hidup di daerah yang serba ada. Jadi, di saat saya ditempatkan di daerah yang serba kekurangan itu, saya menjadi sadar bagaimana nikmatnya hidup di daerah yang lampunya menyala 24 jam dan bagaimana pula hidup di daerah yang lampu telah diatur waktu hidupnya dan telah ditentukan pula waktu wafatnya.
Saya jadi sadar bagaimana susahnya hidup di daerah yang untuk mendapatkan sinyal handphone-nya saja kita harus berjuang mati-matian manjat pohon yang tinggi atau mendaki bukit/gunung yang tinggi dulu untuk mendapatkan sang gadis yang bernama sinyal.
Saya adalah alumni SM3T angkatan ke-5 skala nasional dan angkatan ke- 4 untuk skala provinsi Kalbar. Berkat doa kedua orang tua dan juga doa teman-teman saya yang baik hati, saya akhirnya ditempatkan di salah satu daerah 3T yang terindah di dunia (menurut saya), yaitu di NTT, tepatnya di Desa Laktutus, Kecamatan Nanaet Duabesi. Kabupaten Belu.
Saya adalah alumni SM3T angkatan ke-5 skala nasional dan angkatan ke- 4 untuk skala provinsi Kalbar. Berkat doa kedua orang tua dan juga doa teman-teman saya yang baik hati, saya akhirnya ditempatkan di salah satu daerah 3T yang terindah di dunia (menurut saya), yaitu di NTT, tepatnya di Desa Laktutus, Kecamatan Nanaet Duabesi. Kabupaten Belu.
Saya berasal dari Medan, saya alumni dari Universitas Negeri Medan, waktu itu saya mendaftar SM-3T dari LPTK Universitas TanjungPura. dengan jumlah peserta SM3T sebanyak 22 orang. Dari 22 peserta itu kami akhirnya ditempatkan di Pronpinsi Nusa Tenggara Timur .
Saya tidak pernah bermimpi untuk hadir di daerah 3T, Kabupaten Belu. Karena sewaktu saya lulus tes perekrutan SM3T, yang saya tanamkan di dalam benak saya adalah selama satu tahun ke depan saya akan berada di daerah ekstrem. Saya akan berada di daerah yang serba kekurangan. Itulah yang saya tanamkan dalam benak saya. Intinya, pada waktu itu, saya bertekad di mana pun saya ditempatkan untuk mencerdaskan anak negeri saya siap 1000 persen! .
Ternyata Tuhan menempatkan saya di daerah yang sangat indah meskipun daerah itu digolongkan ke dalam daerah 3T. Akhirnya, kami yang berjumlah 22 orang itu disebar di beberapa kecamatan (yang sudah ditentukan oleh dinas pendidikan) yang ada di Kabupaten Belu. Ada yang mengajar di SD, SMP, SMA, dan juga SMK. Setelah melihat nama-nama yang tertera di atas kertas yang dibagikan oleh pihak dinas setempat, ternyata saya ditempatkan di sebuah SD Katolik yang ada di desa laktutus, kecamatan nanaet duabesi. Untuk sementara saya tinggal dirumah ibu kepala sekolah. Seperti biasa namanya juga orang pendatang, rasa ingin tahu pun sangat menggebu – gebu. Melihat lingkungan tempat penugasan sangat gersang dan tandus rasa ketakutan pun melanda. Tapi untung saja, saya memiliki ibu kepala sekolah yang selalu menyemati saya dan yang selalu mengajari saya dalam segala hal.
Ibu Guru Nirwanti Asal Medan
Saya pun bergegas untuk mencuci pakaian saya dan mandi. Setelah saya sudah puas-puasnya mandi air yang sangat jernih dan dinginya minta ampun. Saya pun heran dengan rambut dan kulit saya. Rambut saya gersang sekali, seperti sapu ijuk yang kasar, dan kulit saya kering sekali, sangkin keringnya dikulit saya bias dituliskan kata – kata gitu . Dan ternyata bahwa air yang kelihatan jernih itu mengandung zat kapur, itulah sebabnya makanya kulit dan rambut saya berubah menjadi kering dan kasar.
Berhubumg karena didesa kami sumber air cuma ada satu saja, untuk kegiatan masak dan minum kami menggunakan air tersebut. Ketika kami masak air untuk diminum, kami pun menyaring air tersebut dengan saringan air yang didalamnya terdapat kapas sebagai penyaring kapur , agar zat kapur tidak langsung kami konsumsi, karena itu sangatlah berbahaya bagi kesehatan tubuh kami, khususnya bagi pencernaan kami.
Itulah sepotong kisahku selama berada di daerah penugasan. Untuk itu, bagi kamu anak muda yang punya jiwa petualang, ikutlah SM3T. Selain bertugas mendidik dan mencerdaskan anak bangsa, mana tahu di daerah penempatanmu kelak kamu punya cerita yang lebih menarik lagi, untuk diceritakan . dan supaya kamu tahu juga bahwa budaya serta adat istiadat diindonesia ini sangatlah beragam. Ketahuilah bahwa Indonesia ini sangatlah indah sekali, dan kamu harus harus tahu dengan kamu mengikuti SM3T kamu akan merasakan indahnya senyum-senyum anak anak yang sangat membutuhkan dirimu. Tetap Semangat semua, yakilah apa yang kita rasakan dan kita jalani ini dengan sungguh –sungguh akan menghasilkan buah yang manis dariNya.
SALAM SEMANGAT
By : Nirwanti. Simanjuntak, S.Pd
0 Response to "SM-3T BELU MANDI & MINUM AIR KAPUR"
Posting Komentar